Smoking during pregnancy harms your baby - STOP
Kehamilan adalah masa kritis bagi janin
yang sedang dikandung, janin menerima zat makanan hanya dari tubuh ibunya
melalui placenta. Selama waktu kehamilan, terjadi masa kritis yang berbeda-beda
dengan efek yang berbeda pula. Racun rokok yang diserap oleh ibu (baik sebagai
perokok maupun perokok pasif), meningkatkan resiko sebagai berikut pada janin
dan ibu:
Fertilitas Wanita perokok
mengalami masalah reproduksi dan sering sulit mengalami kehamilan. Sebuah
penelitian menyebutkan bahwa wanita perokok memilki kemungkinan 50% lebih kecil
untuk hamil. Kalaupun hamil, maka resiko yang dihadapi adalah melahirkan bayi
dengan berat badan lahir yang rendah .Efek nikotin sangat merugikan, misalnya
menghambat pembentukan hormon estrogen yang sangat vital bagi wanita dalam
proses pematangan ovum. Begitu juga pada perkembangan lapisan endometrium rahim
(uterus). Nikotin juga akan menghambat fungsi saluran telur yang berfungsi
mentranspor ovum yang telah matang masuk ke dalam rahim. Bila terjadi pembuahan
(fertilisasi), maka embrio yang terbentuk tidak bisa bersarang pada dinding
endometrium rahim untuk berkembang secara normal.Keadaan ini menyebabkan
frekuensi pembuahan embrio di luar rahim pada wanita perokok meningkat. Selain
itu, hormon progesteron yang diperlukan untuk mempertahankan kehamilan menurun.
Abortus Spontan Nikotin yang
terdapat pada rokok, merupakan vasokonstriktor yang kuat sehingga menyebabkan
kurangnya aliran darah ke uterus dan plasenta, inilah yang menyebakan meningkatnya
kejadian abortus spontan pada ibu yang perokok. Pada wanita hamil yang merokok
kadar hormon progesteron mengalami penurunan padahal hormon ini sangat
diperlukan untuk mempertahankan kehamilan.
Terjadinya kelaianan pada plasenta.
Plasenta previa Akibat
karbon monoksida yang terkandung dalam asap rokok akan mengikat hemoglobin
dalam darah. Akibatnya akan mengurangi kerja hemoglobin yang mestinya mengikat
oksigen untuk disalurkan ke seluruh tubuh. Sehingga rokok akan mengganggu
distribusi zat makanan serta oksigen ke janin. Sebagai kompensasi terjadi
pelebaran plasenta hingga ke segmen bawah rahim sebagai akibat kompensasi dari
kurangya pasokan oksigen kepada janin.
Solusio Plasenta terjadi
sebagai akibat kurangya aliran darah ke plasenta, sehingga menyebabkan desidua
menjadi nekrosis.
Intrauterine Growth Retardation (IUGR) Timbulnya flek dalam pembuluh darah si ibu akibat nikotin bisa
mempengaruhi aliran darah ibu ke janin, bisa jadi aliran darah itu terhambat..
Itulah mengapa kebiasaan merokok sering dikaitkan dengan pertumbuhan janin
terhambat (Intrauterine-growth-retardation/IUGR). Bayi akan menjadi kecil.
Kelambatan pertumbuhan ini biasanya terjadi mulai kehamilan memasuki usia 18
minggu. Terhambatnya perkembangan janin ini berlanjut terus hingga menjelang
kelahiran. Ibu yang merokok selama kehamilannya menyebabkan pengurangan berat
badan bayi sekitar 150-250 gram. Bayi lahir dengan berat badan di bawah normal,
yaitu kurang dari 2500 gram. Karena bayinya kecil, maka semua organnya juga
kecil. Termasuk ukuran otaknya jadi kecil. Sehingga sejak lahir sudah tak
bagus, maka dalam perkembangan selanjutnya juga akan mengalami keterlambatan.
Kualitasnya tak akan sama dengan bayi normal. Pertumbuhannya bisa jadi akan
terhambat. Bisa jadi akibat yang dirasakan tak langsung nampak. Mungkin
beberapa tahun kemudian terlihat penurunan kecerdasan (IQ) 10-13 poin, karena
berbagai unsur kimia yang masuk dalam tubuh sejak dalam kandungan.
Kecacatan pada Janin Pada trimester pertama kehamilan, adalah masa pembentukan organ-organ
penting. Dalam masa pembentukan organ aliran darah ke janin berkurang, dapat
menyebabkan keguguran atau kelainan bawaan pada janin. Umumnya terjadi bentuk
kelainan mayor, seperti tidak terbentuknya salah satu anggota tubuh (kepala,
tangan, kaki, dsb).
Gangguan Persalinan Secara langsung memang merokok tidak mengakibatkan timbulnya gangguan
pada proses persalinan. Ibu perokok bukan indikasi untuk persalinan lewat
operasi, artinya ibu perokok masih memungkinkan untuk melahirkan pervaginam.
Dengan satu syarat, paru-parunya tak terganggu, maka tak menghambat untuk bisa
melahirkan secara normal. Gangguan persalinan baru ditemukan kalau paru-parunya
sudah terganggu, seperti batuk kronis, kesulitan bernapas, dan sebagainya, bisa
jadi tenaganya kurang saat melahirkan.
Peningkatan resiko kanker pada anak. Senyawa yang terkandung dalam rokok yang bersifat karsinogenik dan
mutagenik),dapat melintasi membran plasenta, hal ini diperkirakan salah satu
faktor yang menyebabkan kejadian kanker pada anak, seperti Leukemia Limfositik.
Click to see full image |
WANITA HAMIL SEBAGAI PEROKOK PASIF
Pencemaran asap rokok pada wanita
perokok pasif dapat pula merugikan perkembangan janin.Bahaya atau kerugian yang
dialami oleh wanita perokok pasif yang sedang hamil, antara lain abortus
spontan, kematian perinatal (kematian bayi menjelang kelahiran), atau rendahnya
berat badan lahir bayi. Pengaruh penting lainnya, baik pada wanita perokok
aktif maupun pasif selama kehamilan atau setelah melahirkan, adalah tercemarnya
air susu ibu (ASI) karena mengandung nikotin yang akan merugikan perkembangan
bayinya.
PENGARUH MEROKOK PASIF TERHADAP
KESEHATAN BAYI DAN ANAK
Merokok pada ibu menurunkan kapasitas
mengangkut oksigen darah yang terutama akan berbahaya pada wanita hamil. NHMRC
Australia mencatat bahwa merokok selama kehamilan meningkatkan abortus dan
mortalitas perinatal (sindroma kematian bayi mendadak,dll) serta menurunkan
berat bayi waktu lahir. Merokok pada ibu sesudah melahirkan diduga kuat
meningkatkan insidens penyakit saluran napas bagian bawah pada anak, efusi
telinga bagian tengah dan penurunan fungsi paru, serta pencetus serangan asma
pada anak pengidap asma. Bahan dalam asap rokok mengurangi produksi air susu
ibu dan dapat melewati air susu ibu sehingga berpengaruh langsung pada bayi.
PENGARUH ROKOK SETELAH ANAK LAHIR
Rokok juga diketahui menyebabkan
kematian janin secara perlahan- lahan dan meningkatkan resiko kelahiran
preterm. Berat badan lahir rendah dan retardasi akan meningkat dan menjadi
masalah kesehatan yang serius selama periode kelahiran, cacat seumur hidup (
seperti cerebral palsy, mental retardasi dan gangguan dalam belajar), sampai
kematian. Hasil penelitian lain juga menjelaskan bahwa pada wanita yang merokok
sebelum hamil sampai akhir trimester pertama akan melahirkan bayi dengan
kelainan jantung congenital, cacat otak(mikrosefalus) dan wajah. Risiko ini
meningkat sebanding dengan jumlah rokokyang dikonsumsi. Bayi - bayi dengan ibu
merokok selama hamil meningkat 3x untuk mengalami Babies sudden infant death
syndrome (SIDS) dari pada yang ibunya tidak merokok. Sebuah penelitian
menyebutkan bahwa paparan rokok selama kehamilan berakibat pada kerusakan
kualitas otak anak yang kemudian muncul sebagai hiperaktivitas, defisit
neurologis, IQ rendah, dan berkurangnya kemampuan belajar.
DAFTAR PUSTAKA
- Greenfield, Marloria,2007, Smoking and Pregnancy, http://www.drspock.com
- Riesnawati, Indah Mulatsih, 2008, Stop Rokok Saat Hamil, http://www.yueiwlueninet.wordpress.com
- McCartney, Joel S, 1994, Nicotine Damages Brain Cell Quality, Neurotoxicology and Teratology, http://www.chem-tox.com/pregnancy/smoking.htm
0 Comments:
Post a Comment