Showing posts with label Figur. Show all posts
Showing posts with label Figur. Show all posts

Aug 27, 2012

Wiseman Said



Although we are all the same in not wanting problems and wanting a peaceful life, we tend to create a lot of problems to ourselves. Encountering those problems, anger develops and many time overwhelms our mind, which leads to violence. 

A good way to counter this and to work for a more peaceful world is to develop concern for others. Then our angers, jealousy and other destructive emotion will naturally weaken and diminish. - Dalai Lama






Pic From Here


We Need Peace

Jan 12, 2012

Che Guevara


Nama lengkap                   : Ernesto Guevara Lynch de La Serna
Tempat Lahir                    : Rosario, Argentina
Tanggal lahir                     : 14 June 1928
Tanggal kematian              : 9 Oktober 1967
Tempat kematian              : La Higuera, Bolivia



Ernesto Guevara Lynch de La Serna (lahir di Rosario, Argentina, 14 Juni 1928 – meninggal di Bolivia, 9 Oktober 1967 pada umur 39 tahun) adalah pejuang revolusi Marxis Argentina dan seorang pemimpin gerilya Kuba.
Guevara dari keluarga berdarah campuran Irlandia, Basque dan Spanyol. Tanggal lahir yang ditulis pada akta kelahirannya yakni 14 Juni 1928, namun yang sebenarnya adalah 14 Mei 1928.
 Sejak usia dua tahun Che Guevara mengidap asma yang diderita sepanjang hidupnya. Karena itu keluarganya pindah ke daerah yang lebih kering, yaitu daerah Alta Gracia (Córdoba) namun kesehatannya tidak membaik. Pendidikan dasar ia dapatkan di rumah sebagian dari ibunya, Celia de la Serna. Pada usianya yang begitu muda, Che Guevara telah menjadi seorang pembaca yang lahap. Ia rajin membaca literatur tentang Karl Marx, Engels dan Sigmund Freud yang ada di perpustakaan ayahnya. 


Dec 9, 2011

Lucky Dube

August 3, 1964 – October 18, 2007
On October 18, 2007, Lucky Dube was killed in the Johannesburg suburb of Rosettenville. Police reports suggest he was shot dead by carjackers. He is survived by his wife, Zanele, and his seven children.
RIP LUCKY.. 

 
Biography..

Lucky Philip Dube lahir pada 3 Agustus 1964, di Ermelo, Transvaal Timur, Afrika Selatan. Pada usia 9 tahun, Lucky telah dipilih sebagai asisten di perpustakaan sekolah. Keinginannya untuk belajar tentang sejarah dunia dan khususnya tentang Polemik kontroversial di Afrika Selatan membuat dia tertarik di dunia sastra dan sejarah. Hari-harinya diisi dengan membaca dan mencari tahu. Salah satu topik yang sangat mendapat perhatiannya adalah Agama Rastafarian yang ia baca daari ensiklopedia. Seiring minatnya terhadap Agama Rastafarian, memunculkan angan-angannya untuk menjadi salah satu pejuang ketidakadialn lewat lagu lagu yang identik dengan Rastafarian yaitu Lagu Reggae, ia terinspirasi oleh Peter Posh,. dengan uang yang ia peroleh sebagai librarian ia akhirnya membeli album Peter Posh ( album satu2nya yang tersedia di Afrika Selatan pada saat itu) yng bersisikan lagu yg menyerukan agar melegalkan ganza dan para pemakainya, Legalize it

Bersama dengan teman-teman sekolahnya ia membentuk Band pertamanya yang diberi nama “ The Skyway “. Dengan uang hasil dari kegiatan mangung ia akhirnya bisa membeli guitar sendiri, dari kegiatan mangung itu pula ia akhirnya dikenal luas di masyarakat Ermelo,Transvall Timur sebagai penyanyi Mbaqanga(*genre musik di afrika saat itu*), bakatnya menarik perhatian Richard Siluma seorang produser rekaman yang masih kerabat jauh ibunya. 

Melalui Richard itu pula ia dikenalkan kepada proses rekaman,  pada tahun 1979 lucky mulai memperkenalkan dirinya sebagai Penyanyi Mbaqanqa, bersama dengan Thutukani Cele dan Chris Dlamini mereka meluncurkan album perdana, bandnya bernama “Future Slave“. 
Pada tahun 1982 dia meluncurkan lagi albumnya bersama grup baru yaitu The Love brothers. tahun kemudian ia memulai solo karirnya dengan album perdana yaitu Lengana Ngeyteha yang mendapat apresiasi positif dari masyarakat Afrika Selatan, ia kemudian meluncurkan album ke2 yaitu, Kukuwe. Dua albumnya ini berhasil mendapatkan Gold Platinum pada saat itu. Semua albumnya ini dibawakan dalam bahasa Afrika.
Lucky mulai belajar bahasa inggris selama proses pengarapan album-albumnya, dia sangat mengidolai Jimmy Cliff dan Peter Tosh  karena lagu lagu mereka yang mengandung pesan social politik terutama perlawanan terhadap penindasan Ras ; yg waktu itu sedang marak berlangsung di Afrika Selatan yaitu Politik Apartheid.

Pada 1985, Ia meluncurkan album reggae perdananya “ Rasta Never Die “  yang juga merupakan album reggae pertama di Afrika Selatan. Namun peredaran album ini sangat di larang keras karena di anggap sebagai protes yg belebihan terhadap Politik Apartheid. 

Lucky kemudian meluncurkan album reggae untuk yg kedua kalinya yaitu “ Think about the Children “  yg mendapat apresiasi luar biasa dari publik, penjualannya berhasil meraih Platinum dan Lucky sendiri di akui sebagai artis Reggae yg paling tenar Seantero Afrika Selatan. 

Banyak penghargaan berikutnya yg ia terima melalui album-albumnya, salah satunya adalah Best selling African Artist untuk albumnya “ Serious Reggae Bussines “ ; selanjutnya album2 berikutnya berhasil di jual di luar Africa dan seluruh Dunia yaitu “ The way it Is dan Soul Taker “
Album Rasta Never Die akhirnya di rilis kembali pada tahun 1988, album ini mendulang sukses dan mendongkrak Popularitasnya di America Utara, Caribia dan Eropa.  Tahun selanjutnya ia untuk pertama kalinya melakukan rekaman di luar negri tepatnya di Prancis, terdapat dua album yg berhasil ia rilis di Prancis yaitu “ Slave dan Together As One “.  
Single yg terpopuler pada album Slave adalah I’ve got you babe.
 
Sama seperti sebelumnya lucky tetap menjadikan situasi di Africa Selatan sebagai topic dari lagu-lagunya. Ia menyerukan Persatuan bagi seluruh rakyat Africa Selatan, entah itu yg berkulit hitam atau Putih. Unity is a must, sebuah pesah yang menginspirasi banyak orang. 

Tak lama setelah dua album itu, pada tahun yg sama 1989 Lucky merilis album barunya di Africa Prisoner bersama Band barunya The Slaves yang meskipun baru setelah 5 hari peluncurannya telah mendaptakan Double Platinum

Ia banyak melakukan tour concert di dalam negri untuk memperkenalkan Reggae dan menyebarkan ideologi Rastafara di seluruh Africa selatan dan Dunia antara tahun 1990-1191.

Pada tahun 1992 atas kerjasama dengan Perusaha Rekaman lokal ACE MAIZE MEAL – dan  CAPTURED LIVE and HOUSE OF EXILE Lucky mendaptakan sponsor untuk melakukan Tour Concert ke berbagai benua, amtara lain Eropa, Usa, Japan, Kepulauan Karibia, Australia yg kemudian dilanjutkan South Pacific. Setelah beberapa rangkaian tour itu Lucky diundang untuk Konser di Jamaica dalam tajuk Sunsplash Festival. Ia menjadi bintang tamu di acara itu dan di temani oleh Peter Gabriel, Salah satu lagu yg ia bawakan saat itu adalah Its Not Easy (slh satu lagu favourite gw** :D ). Ia kemudian menerima penghargaan untuk kategori Best Video of the Year, tidk lama setelah itu album live concert dari touringnya berhasil di rilis.

1993 – Disibukan sekali lagi dengan tour concert di Kepulauan Karibia, Pantai Gading, dan Amerika Selatan. Pada tahun ini juga ia merilis Victims dan kemudian mempromosinya di USA. 

1994 – berparisipasi dengan beberapa Musisi reggae dalam konser bertajuk Africa Against Aids

1995 – Merilis album Trinity, meluncurkan single Feel Irie, selanjutnya ia mengunjungi Australia, dan untuk pertama kalinya mengunjungi New Zealand, Fizi, Papua Nugini, Salomon Island dan melakukan konser dengan Band Barunya dan bukan lagi The Slaves. 

1995 -2007 --- 

Banyak kegiatan lainnya yg dilakukannya selain menjadi Artis reggae dan melakukan konser serta touring concert, slh satunya adalah bekerja dengan kegiatan amal serta menjadi produser sebagai pelopor munculnya artis artis reggae di benua Afrika.

Lucky Dube adalah artis reggae yang albumnya menempati penjualan peringkat pertama, dia di anugerahi The Most Selling reggae artist. Ia juga telah berkolaborasi bersama beberaoa artis reggae dunia dalam konser konser di sekitar Eropa dan Amerika. Kunjungan paling memorable baginya sendiri adalah ketika ia mengadakan konser di Rwanda dan menjadi saksi kegiatan kekerasan di Negara itu. 

Selama masa hidupnya ia telah mengabdikan dirinya bagi musik reggae dan melalui lagunya juga ia telah mengispirasi seluruh dunia untuk hidup dalam kedamaian serta menjadi aktor dalam pemberantasan kekerasan terhadap sesama manusia di dunia terutama di Benua Afrika khususnya. 

Bagi saya sendiri, lagu lagu Lucky dube mempunyai pesan moral yang kuat dan efektif tampa menecampurkan unsur paksaan atau conservatisme kepada pengemarnya. 

Rastaman Prayer, I’ve got you babe, Slave, Feel Irie, Reggae Strong, Its not Easy, Think about the children, I’m your Romeo, Different Colour, Together as one dan lainnya selalu ada di plalylist saya bersama dengan Lagu dari Om BOB Marley and Sons, Peter Tosh, James brown dan etc... 
setiap hari dan akan selalu begitu.. 

I love Reggae,
RIP Lucky --- keep praise the Lord up there with reggae songs. 
Shallom.. Lopce Simoes


Dibawah ini adalah beberapa lagu Lucky dube yg merupakan kesukaan saya.

 
 Lucky dube, ketika konser di Johansebur, South Africa.




May 26, 2011

Nelson Mandela - Short Biography



Nelson Mandela was born at Qunu, near Umtata on 18 July 1918. His father, was chief councillor to Thembuland's acting chief David Dalindyebo. When his father died, Mandela and was groomed for becoming chief of his local tribe. However Mandela would never be able to make this commitment. 

Whilst at university Nelson Mandela became increasingly aware of the unjust nature of South African Society. The majority of Black South Africans had little opportunities either Economic or Political. Much to the disappointment of his family, Mandela became involved in politics, and along with his good friend and comrade Oliver Tambo was expelled from Fort Hare for organising a student strike. However Mandela was able to finish his degree and qualified as a Lawyer. In 1952 Mandela and Tambo opened the first Black Law firm in South Africa. The Transvaal Law Society tried to have it closed down, although this was blocked by the South African Supreme Court. 
In 1944 Mandela helped found the ANC Youth League, whose Programme of Action was adopted by the ANC in 1949. Mandela was instrumental in pushing the ANC into more direct action such as the 1952 Defiance Campaign and later acts of sabotage.
By the late 50s the S.A.state had become increasingly repressive making it more difficult for the ANC to operate. Mandela had to resign from the ANC and work underground. In the late 50s (56 –61) there was an extremely lengthy “Treason Trial” in which Mandela and several others were charged with treason. Conducting their own defence they eventually proved to be victorious. Mandela noted in his autobiography the judiciary were one of the least repressive parts of the South African State and in theory sought to follow the rule of law. 

However in 1960 the Sharpeville massacre of 63 black South African’s changed the whole political climate. South Africa was increasingly isolated on the international scene and the government banned the ANC. This led Mandela to advocate armed struggle through the Umkhonto we Sizwe (MK). 
However by 1962 Mandela had been arrested and sentenced to life imprisonment in the notorious Robben Island prison. Life at the prison was tough and uncompromising. However in his autobiography Mandela reveals how he sought to make the best use of his time there. He helped to keep other Men’s spirits high and never compromised his political principles when offered earlt release. Towards the end of his prison spell his treatment improved as the South African establishment increasingly looked to negotiation, in the face of international isolation. 

Although negotiations were painfully slow and difficult, they eventually led to Mandela’s release in 1990. It was an emotional moment watched by millions around the globe
The next 4 years were also difficult as South African society suffered inter cultural violence between ANC and Inkarta supporters, in addition to slow progress on a new constitution. 
However on 10 May 1994 Nelson Mandela was inaugurated as the first democratically elected State President of South Africa on and was President until June 1999. As president, Mandela presided over the transition from minority rule and apartheid. His advocacy of reconciliation led to international acclaim and importantly the trust of the White African population. Despite the initial euphoria of winning the election the ANC faced a difficult challenge to improve the lives of the black population. This was made more difficult by the HIV epidemic, which continues to cause grave problems. (Nelson Mandela recently lost his eldest son to this disease and Mandela has worked hard to campaign on this issue.) 

Since retiring from office Nelson Mandela has continued to be an international figure of great stature. He is one of the few politicians who have gone beyond a political role; he is widely admired and has received many prestigious awards. Nelson Mandela is also associated with many educational programmes and initiatives such as Make Poverty History Campaign. 

In 1993 Nelson Mandela was awarded the Nobel Peace Prize jointly with F.W. De Klerk 

 

Mar 18, 2011

BOB MARLEY

BOB NESTA MARLEY !!!

Terlahir dengan nama Robert Nesta Marley pada Februari 1945 di St. Ann, Jamaika, Bob Marley berayahkan seorang kulit putih dan ibu kulit hitam. Pada tahun 1950-an Bob beserta keluarganya pindah ke ibu kota Jamaika, Kingston. Di kota inilah obsesinya terhadap musik sebagai profesi menemukan pelampiasan. Waktu itu Bob Marley banyak mendengarkan musik R&B dan soul, yang kemudian hari menjadi inspirasi irama reggae, melalui siaran radio Amerika. Selain itu di jalanan Kingston dia menikmati hentakan irama Ska dan Steadybeat dan kemudian mencoba memainkannya sendiri di studio-studio musik kecil di Kingston.

Bersama Peter McIntosh dan Bunny Livingston, Bob membentuk The Wailing Wailers yang mengeluarkan album perdana di tahun 1963 dengan hit “Simmer Down”. Lirik lagu mereka banyak berkisah tentang “rude bwai” (rude boy), anak-anak muda yang mencari identitas diri dengan menjadi berandalan di jalanan Kingston. The Wailing Wailers bubar pada pertengahan 1960-an dan sempat membuat penggagasnya patah arang hingga memutuskan untuk berkelana di Amerika. Pada bulan April 1966 Bob kembali ke Jamaika, bertepatan dengan kunjungan HIM Haile Selassie I —raja Ethiopia– ke Jamaika untuk bertemu penganut Rastafari. Kharisma sang raja membawa Bob menjadi penghayat ajaran Rastafari pada tahun 1967, dan bersama The Wailer, band barunya yang dibentuk setahun kemudian bersama dua personil lawas Mc Intosh dan Livingston, dia menyuarakan nilai-nilai ajaran Rasta melalui reggae. Penganut Rastafari lantas menganggap Bob menjalankan peran profetik sebagaimana para nabi, menyebarkan inspirasi dan nilai Rasta melalui lagu-lagunya.
The Wailers bubar di tahun 1971, namun Bob segera membentuk band baru bernama Bob Marley and The Wailers. Tahun 1972 album Catch A Fire diluncurkan. Menyusul kemudian Burning (1973–berisi hits “Get Up, Stand Up” dan “ I Shot the Sheriff” yang dipopulerkan Eric Clapton), Natty Dread (1975), Rastaman Vibration (1976) dan Uprising (1981) yang makin memantapkan reggae sebagai musik mainstream dengan Bob Marley sebagai ikonnya.

Pada tahun 1978, Bob Marley menerima Medali Perdamaian dari PBB sebagai penghargaan atas upayanya mempromosikan perdamaian melalui lagu-lagunya. Sayang, kanker mengakhiri hidupnya pada 11 Mei 1981 saat usia 36 tahun di ranjang rumah sakit Miami, AS, seusai menggelar konser internasional di Jerman. Sang Nabi kaum Rasta telah berpulang, namun inspirasi humanistiknya tetap mengalun sepanjang zaman.
One Love! One Heart!

Lets get together and feel all right.
Hear the children cryin (One Love!);
Hear the children cryin (One Heart!)
(One Love / People Get Ready)

JAH BLESS
Lopce Simoes

© P A S T 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis