" Don't let what you cannot do interfere with what you can do "
- John Wooden -
Kita semua pernah terjatuh sesekali, bukan hanya secara fisik tapi juga
secara emosional. Dan membangkitkan diri kita kembali, lebih mudah
diucapkan daripada dilakukan. Kita tidak membutuhkan bakat khusus untuk
menyerah atau berbaring di tengah jalan kehidupan dan berkata, "Aku
berhenti!" Faktanya, jalan menuju keputusasaan dan kekecewaan yang
kronis berawal dari sebuah hari yang normal yang berakhir dengan
timbunan kekecewaan-kekecewaan kecil. Kekecewaan memunyai definisi
"gagal untuk memenuhi atau memuaskan harapan dan keinginan", dengan kata
lain, ketika kita menentukan diri kita untuk berharap akan sesuatu dan
harapan itu tidak terpenuhi, kita menjadi kecewa. Kita merasa tertipu
atau dikhianati.
Marilah kita hadapi kenyataan, tidak ada seorang pun dari antara kita
yang akan pernah sampai ke tempat di mana kita tidak pernah lagi
mengalami kekecewaan. Kita tidak bisa berharap untuk terlindung atau
kebal dari setiap hal kecil. Kekecewaan adalah salah satu fakta dari
kehidupan yang harus dihadapi oleh semua orang. Sering kali banyak orang
membiarkan kekecewaan mereka terus menumpuk dan akhirnya menjadi
terpuruk tanpa mengerti apa penyebabnya. Mereka kelihatannya tampak
baik-baik saja, tapi sekarang mereka jatuh terbaring di jalan kehidupan
tanpa tahu bagaimana terjadinya dan apa sebabnya. Banyak orang tidak
menyadari bahwa masalah besar yang menghancurkan mereka ini dimulai
sudah lama sebelumnya dengan beberapa kekecewaan kecil yang gagal mereka
selesaikan.
Rasa sakit yang mendalam tidak datang begitu saja dari kekecewaan yang
besar, seperti ketika kita gagal mendapatkan pekerjaan atau promosi yang
kita inginkan. Rasa sakit emosional yang dalam bisa datang dari
beberapa gangguan dan frustasi kecil. Itulah mengapa kita perlu tahu
bagaimana caranya mengatasi kekecewaan kecil sehari-hari dan memunyai
perspektif yang benar terhadap semua itu. Jika tidak, mereka dapat
menjadi tidak terkendali dan meledak melebihi batasan.
Contohnya, bayangkan Anda memulai hari Anda dengan rencana dan jadwal di
kepala Anda, dan Anda sudah cukup frustrasi dengan itu. Dalam
perjalanan Anda ke kantor, jalanan yang macet membuat Anda terlambat.
Lalu, ketika Anda akhirnya mulai bekerja, Anda mendengar seseorang di
kantor menyebarkan gosip tentang Anda. Anda membuat kopi untuk
menenangkan diri Anda, tapi kopinya tak sengaja tertumpah di baju Anda,
yang hanya membuat masalahnya semakin rumit karena Anda akan menghadiri
pertemuan (meeting) dengan atasan dan Anda tidak punya waktu untuk
berganti pakaian!
Menghadapi hal-hal itu satu persatu secara terpisah memang terasa
mengganggu, tapi ketika mereka semakin menumpuk, itu akan menjadi tak
tertahankan. Lalu, dalam waktu yang hampir bersamaan, Anda mendapat
laporan dari dokter tentang sesuatu hal yang tidak Anda harapkan. Dan di
puncaknya, tunangan Anda menelpon, mengancam untuk membatalkan
pernikahan Anda dengannya walaupun semua undangan telah dikirim!
Bagaimana Anda akan menanggapinya? Apakah Anda akan tetap beriman, atau
menemukan diri Anda penuh ketakutan dan sedang mengarah menuju
kekecewaan dan keputusasaan? Semua kekecewaan dan frustasi kecil
terhadap kemacetan, gosip di kantor, dan kopi yang tertumpah telah
menjadi sebuah bencana. Dan ketika Anda menghadapi beberapa masalah
serius seperti penyakit atau hubungan yang gagal, Anda menemukan diri
Anda tidak siap untuk menghadapi semua itu. Jadi Anda terjatuh, menuju
ketiadaan pengharapan dan keputusasaan.
Apa yang Anda lakukan saat kekecewaan datang? Saat kekecewaan
memberatkan Anda seperti sebuah batu besar, Anda bisa membiarkannya
menekan Anda sampai Anda merasa patah semangat, bahkan menjadi
benar-benar menyerah, atau Anda bisa menggunakannya sebagai batu
loncatan kepada hal-hal yang lebih baik. Belajarlah untuk beradaptasi
dan menyesuaikan diri. Anda bisa melakukannya!
Hadapi kekecewaan dan
cepatlah membuat penyesuaian yang dibutuhkan untuk menangani situasi
itu. Tuhan memunyai hal-hal yang lebih baik untuk Anda, dan Dia akan
menolong Anda. Just Believe
God is good, Even When people are not ^^
God is good, Even When people are not ^^
Daripada berkonsentrasi pada semua masalah Anda dan menjadi putus asa,
arahkan fokus Anda kepada hal hal yang dapat mengerakkan niat anda untuk memulai dan mengali bagian positif dalam diri anda yang adalah energi yang tiada habisnya..
Kita mungkin telah terjatuh, tapi kita tidak harus tetap tergeletak. Bangkitlah, walaupun itu berarti Anda membutuhkan waktu dan proses.
Kita mungkin telah terjatuh, tapi kita tidak harus tetap tergeletak. Bangkitlah, walaupun itu berarti Anda membutuhkan waktu dan proses.
Shalom
“Don’t let what you cannot do interfere with what you can do.” – John Wooden
ReplyDeleteSuka Quote'a (y)
tetap tergeletak itu pilihan hampir bnyk org....twrimakasih sudah menginngatkan utk tak tergeletak
ReplyDeletePleassure Miss glo, Happy sunday. JBless
ReplyDelete