Jul 11, 2012

Bahaya merokok ketika Hamil

 Smoking during pregnancy harms your baby - STOP
Kehamilan adalah masa kritis bagi janin yang sedang dikandung, janin menerima zat makanan hanya dari tubuh ibunya melalui placenta. Selama waktu kehamilan, terjadi masa kritis yang berbeda-beda dengan efek yang berbeda pula. Racun rokok yang diserap oleh ibu (baik sebagai perokok maupun perokok pasif), meningkatkan resiko sebagai berikut pada janin dan ibu:

Fertilitas Wanita perokok mengalami masalah reproduksi dan sering sulit mengalami kehamilan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa wanita perokok memilki kemungkinan 50% lebih kecil untuk hamil. Kalaupun hamil, maka resiko yang dihadapi adalah melahirkan bayi dengan berat badan lahir yang rendah .Efek nikotin sangat merugikan, misalnya menghambat pembentukan hormon estrogen yang sangat vital bagi wanita dalam proses pematangan ovum. Begitu juga pada perkembangan lapisan endometrium rahim (uterus). Nikotin juga akan menghambat fungsi saluran telur yang berfungsi mentranspor ovum yang telah matang masuk ke dalam rahim. Bila terjadi pembuahan (fertilisasi), maka embrio yang terbentuk tidak bisa bersarang pada dinding endometrium rahim untuk berkembang secara normal.Keadaan ini menyebabkan frekuensi pembuahan embrio di luar rahim pada wanita perokok meningkat. Selain itu, hormon progesteron yang diperlukan untuk mempertahankan kehamilan menurun.

Abortus Spontan Nikotin yang terdapat pada rokok, merupakan vasokonstriktor yang kuat sehingga menyebabkan kurangnya aliran darah ke uterus dan plasenta, inilah yang menyebakan meningkatnya kejadian abortus spontan pada ibu yang perokok. Pada wanita hamil yang merokok kadar hormon progesteron mengalami penurunan padahal hormon ini sangat diperlukan untuk mempertahankan kehamilan.

Terjadinya kelaianan pada plasenta.

 Plasenta previa Akibat karbon monoksida yang terkandung dalam asap rokok akan mengikat hemoglobin dalam darah. Akibatnya akan mengurangi kerja hemoglobin yang mestinya mengikat oksigen untuk disalurkan ke seluruh tubuh. Sehingga rokok akan mengganggu distribusi zat makanan serta oksigen ke janin. Sebagai kompensasi terjadi pelebaran plasenta hingga ke segmen bawah rahim sebagai akibat kompensasi dari kurangya pasokan oksigen kepada janin.

 Solusio Plasenta terjadi sebagai akibat kurangya aliran darah ke plasenta, sehingga menyebabkan desidua menjadi nekrosis.

Intrauterine Growth Retardation (IUGR) Timbulnya flek dalam pembuluh darah si ibu akibat nikotin bisa mempengaruhi aliran darah ibu ke janin, bisa jadi aliran darah itu terhambat.. Itulah mengapa kebiasaan merokok sering dikaitkan dengan pertumbuhan janin terhambat (Intrauterine-growth-retardation/IUGR). Bayi akan menjadi kecil. Kelambatan pertumbuhan ini biasanya terjadi mulai kehamilan memasuki usia 18 minggu. Terhambatnya perkembangan janin ini berlanjut terus hingga menjelang kelahiran. Ibu yang merokok selama kehamilannya menyebabkan pengurangan berat badan bayi sekitar 150-250 gram. Bayi lahir dengan berat badan di bawah normal, yaitu kurang dari 2500 gram. Karena bayinya kecil, maka semua organnya juga kecil. Termasuk ukuran otaknya jadi kecil. Sehingga sejak lahir sudah tak bagus, maka dalam perkembangan selanjutnya juga akan mengalami keterlambatan. Kualitasnya tak akan sama dengan bayi normal. Pertumbuhannya bisa jadi akan terhambat. Bisa jadi akibat yang dirasakan tak langsung nampak. Mungkin beberapa tahun kemudian terlihat penurunan kecerdasan (IQ) 10-13 poin, karena berbagai unsur kimia yang masuk dalam tubuh sejak dalam kandungan.

Kecacatan pada Janin Pada trimester pertama kehamilan, adalah masa pembentukan organ-organ penting. Dalam masa pembentukan organ aliran darah ke janin berkurang, dapat menyebabkan keguguran atau kelainan bawaan pada janin. Umumnya terjadi bentuk kelainan mayor, seperti tidak terbentuknya salah satu anggota tubuh (kepala, tangan, kaki, dsb).

Gangguan Persalinan Secara langsung memang merokok tidak mengakibatkan timbulnya gangguan pada proses persalinan. Ibu perokok bukan indikasi untuk persalinan lewat operasi, artinya ibu perokok masih memungkinkan untuk melahirkan pervaginam. Dengan satu syarat, paru-parunya tak terganggu, maka tak menghambat untuk bisa melahirkan secara normal. Gangguan persalinan baru ditemukan kalau paru-parunya sudah terganggu, seperti batuk kronis, kesulitan bernapas, dan sebagainya, bisa jadi tenaganya kurang saat melahirkan.

Peningkatan resiko kanker pada anak. Senyawa yang terkandung dalam rokok yang bersifat karsinogenik dan mutagenik),dapat melintasi membran plasenta, hal ini diperkirakan salah satu faktor yang menyebabkan kejadian kanker pada anak, seperti Leukemia Limfositik.

Click to see full image
   
WANITA HAMIL SEBAGAI PEROKOK PASIF
 Pencemaran asap rokok pada wanita perokok pasif dapat pula merugikan perkembangan janin.Bahaya atau kerugian yang dialami oleh wanita perokok pasif yang sedang hamil, antara lain abortus spontan, kematian perinatal (kematian bayi menjelang kelahiran), atau rendahnya berat badan lahir bayi. Pengaruh penting lainnya, baik pada wanita perokok aktif maupun pasif selama kehamilan atau setelah melahirkan, adalah tercemarnya air susu ibu (ASI) karena mengandung nikotin yang akan merugikan perkembangan bayinya.

PENGARUH MEROKOK PASIF TERHADAP 
KESEHATAN BAYI DAN ANAK

Merokok pada ibu menurunkan kapasitas mengangkut oksigen darah yang terutama akan berbahaya pada wanita hamil. NHMRC Australia mencatat bahwa merokok selama kehamilan meningkatkan abortus dan mortalitas perinatal (sindroma kematian bayi mendadak,dll) serta menurunkan berat bayi waktu lahir. Merokok pada ibu sesudah melahirkan diduga kuat meningkatkan insidens penyakit saluran napas bagian bawah pada anak, efusi telinga bagian tengah dan penurunan fungsi paru, serta pencetus serangan asma pada anak pengidap asma. Bahan dalam asap rokok mengurangi produksi air susu ibu dan dapat melewati air susu ibu sehingga berpengaruh langsung pada bayi.

PENGARUH ROKOK SETELAH ANAK LAHIR
Rokok juga diketahui menyebabkan kematian janin secara perlahan- lahan dan meningkatkan resiko kelahiran preterm. Berat badan lahir rendah dan retardasi akan meningkat dan menjadi masalah kesehatan yang serius selama periode kelahiran, cacat seumur hidup ( seperti cerebral palsy, mental retardasi dan gangguan dalam belajar), sampai kematian. Hasil penelitian lain juga menjelaskan bahwa pada wanita yang merokok sebelum hamil sampai akhir trimester pertama akan melahirkan bayi dengan kelainan jantung congenital, cacat otak(mikrosefalus) dan wajah. Risiko ini meningkat sebanding dengan jumlah rokokyang dikonsumsi. Bayi - bayi dengan ibu merokok selama hamil meningkat 3x untuk mengalami Babies sudden infant death syndrome (SIDS) dari pada yang ibunya tidak merokok. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa paparan rokok selama kehamilan berakibat pada kerusakan kualitas otak anak yang kemudian muncul sebagai hiperaktivitas, defisit neurologis, IQ rendah, dan berkurangnya kemampuan belajar.


DAFTAR PUSTAKA

0 Comments:

Post a Comment

© P A S T 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis